- Back to Home »
- ANALISIS SWOT DAN PENERAPANNYA
Posted by : Unknown
Sabtu, 14 Juni 2014
ANALISIS SWOT
DISAMPAIKAN PADA ACARA
KATAK (KAJIAN TRENING KEPEMIMPINAN )
AJAT SUDRAJAT
TAPAK SUCI KBM IAIN “SMH” BANTEN
PERIODE 2010-2011
ANALISIS SWOT
”Ukurlah kemampuan diri, karena makan berlebih
akan muntah,
dan memikul melebihi kekuatan akan patah”
Analisis SWOT adalah sebuah analisa yang
dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini
merupakan sebuah akronim dari huruf awalnya yaitu Strength (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat (Ancaman).
Metoda analisis SWOT bisa dianggap sebagai
metoda analisa yg paling dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau
permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah
arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah
keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan
menghindari ancaman.
Jika digunakan dengan benar, analisis SWOT akan
membantu kita untuk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama
ini.
Analisa ini bersifat deskriptif dan terkadang
akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah
organisasi akan memandang berbeda ke empat bagian tersebut.
Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT adalah
sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak
memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan.
“Luck is a matter of preparation meeting
opportunity ??? Keberuntungan adalah sesuatu dimana persiapan bertemu dengan
kesempatan (Oprah Winfrey)”
1.
Strength (kekuatan)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strength ini bersifat
internal dari organisasi atau sebuah program.
Contoh :
- Jumlah
anggota yang lebih dari cukup (kuantitatif)
- Berpengalaman
dalam beberapa kegiatan (kualitatif)
”Kenali kekurangan diri sendiri agar tidak
sombong dan ketahui kelebihan diri sendiri agar tidak rendah diri.”
2.
Weaknesses (Kelemahan)
Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak
berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi
tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat
daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu
tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang
sudah ada.
Contoh :
- Kurang
terbinanya komunikasi antar anggota
- Jaringan
yang telah terbangun tidak dimaksimalkan oleh seluruh anggota.
3.
Opportunity (kesempatan)
Adalah faktor positif yang muncul dari
lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk
memanfaatkannya.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang
dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon
masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
Contoh :
- Masyarakat
sedang menyukai tentang hal-hal yang bersifat reboisasi lingkungan
- Isu yang
sedang diangkat merupakan isu yang sedang menjadi topic utama.
4.
Threat (ancaman)
Adalah factor negative dari lingkungan yang
memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan
program.
Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu
terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of
stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak
layu sebelum berkembang.
Contoh :
- Masyarakat
sudah jenuh dengan pilkada
- Isu agama
yang berupa ritual telah membuat masyarakat bosan.
Dalam contoh-contoh tersebut maka kita dapat
melihat apa yang dapat kita lakukan dan kita gunakan, serta apa yang tidak
dapat kita lakukan serta harus kita lengkapi.
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
analisis SWOT adalah :
- SWOT
analysis bisa sangat-sangat subjective. Bisa saja terjadi 2 orang
menganalisa 1 perusahaan yg sama menghasilkan SWOT yg berbeda. Dengan demikian,
hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sebagai arahan dan bukan
pemecahan masalah.
- Pembuat
analisa harus sangat-sangat realistis dalam menjabarkan kekuatan dan
kelemahan internal. Kelemahan yg disembunyikan atau kekuatan yg tidak
terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi tidak bisa digunakan
- Analisa
harus didasarkan atas kondisi yg sedang terjadi dan bukan situasi yg
seharusnya terjadi
- Hindari
kerumitan yg tidak perlu dan analisa yg berlebihan. Buatlah analisa SWOT
sesingkat dan sesederhana mungkin
SWOT untuk organisasi
Dalam sebuah organisasi
biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan pembuatan rencana
program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah analisis kondisi
mengenai suatu organisasi tersebut. Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK
(Garis-garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang kondisi lingkungan
organisasi baik kondisi internal maupun external.
Setelah dilakukan analisis
SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di lingkungan internal
dan external organisasi, maka dapat mulai membuat rencana program kerja yang
sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh
pengurus tersebut.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi
sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta,
langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi
peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai
tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Dan yang
menjadi tujuan dari sebuah organisasi adalah Visi dan Misi dari organisasi
tersebut. Sehingga analisa SWOT dapat berjalan dengan baik apabila visi dan
misi organisasi telah terbangun.
Wallahu’alam bish showab
”Seseorang mulia bukan karena apa yang
dimilikinya tapi karena pengorbanannya untuk memberikan manfaat bagi orang
lain”