Popular Post

Posted by : Unknown Minggu, 15 Juni 2014

PERANAN PEMUDA MUSLIM DALAM MENGISI KEMERDEKAAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas UAS Semester II pada mata kuliah: “Kontek Sosial Budaya Dalam Pembelajaran”
Dosen Pengampu : PROF. Dr. H. M. Abdul Somad, M. Pd


Disusun oleh  :
NAMA                 : Ajat Sudrajat
PRODI/SMTR    : TPM MP-B/II

PASCA SARJANA (S2)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA(UNTIRTA)
TAHUN AKADEMIK 2013/2014 M


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa atas Hidayah, taufik dan inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyelamatkan umatnya dari alam jahiliyah hingga zaman ilmiah seperti sekarang ini.
Terima kasih kepada bapak Prof. Dr. H. M. Abdul Somad, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Kontek Sosial Budaya dan Inovasi Pembelajaran, Atas segala bantuan dan bimbingannya tersebut sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini, dan berharap semoga Allah berkenan membalas dengan pahala yang berlimpah.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya  bagi penulis dan umumnya bagi civitas akademika sekalian, serta semoga makalah ini dapat melengkapi khasanah ilmu Allah yang tiada terukur luasnya.

Serang, 03 januari 2014
Penulis



DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.            Latar Belakang
B.            Perumusan
C.            Tujuan Makalah
BAB II : PEMBAHASAN PERANAN PEMUDA MUSLIM DALAM MENGISI
KEMERDEKAAN
A.    PERANAN PEMUDA DALAM DUNIA PENDIDIKAN
1.      Pemuda dan Identitasnya
2.      Peranan pemuda dalam dunia pendidikan
B.     PERAN PEMUDA DALAM MEMBANGUN UMAT
1.      Reposisi Gerakan Pemuda
2.      Pemuda dan pembangunan Daerah
C.     PERAN PEMUDA ISLAM DI ERA GLOBALISASI
1.      Pemuda Sebagai Inisiator Persatuan Umat Islam
2.      Pemuda Sebagai Pembaharu Media
3.      Pemuda Sebagai Pengusaha Berbasiskan Syariah
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
B.     Saran-saran

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam literatur sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia kaum pemuda memiliki peranan penting dalam membangun bangsa (nation). Spirit pentingnya nilai-nilai persatuan dan kesatuan untuk  menjadikan nusantara sebuah negara kesatuan yang merdeka telah muncul di jiwa pemuda jauh sebelum pembacaan teks proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 yang dilakukan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta.
Penjajahan panjang yang telah dilakukan oleh kolonial asing telah menjadi latar belakang bagi pemuda bangsa kita harus berdiri sendiri “merdeka”. 20 Mei 1908 berdirinya organisasi Budi Utomo diyakini sebagai cikal-bakal organisasi pergerakan nasional pemuda yang cukup berpengaruh di mata Pemerintahan Hindia-Belanda ketika itu, organisasi yang dimotori oleh sejumlah mahasiswa  STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) seperti Dr.Soetomo, Cipto Mangunkusumo, dan R.T. Ario Tirtokusumo tersebut didirikan bertujuan untuk membangun kesadaran serta pengetahuan masyarakat pribumi tentang pentingnya memajukan pendidikan, sosial, ekonomi dan politik untuk kemajuan bangsa. Sehingga momen berdirinya organisasi Budi Utomo tersebut diperingati setiap tahun sebagai Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS).
Peranan pemuda dalam upaya membangun bangsa masih berlanjut pada tanggal 28 Oktober 1928, upaya pemuda kali ini bertujuan untuk persatuan masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa, M. Yamin melalui organisasi Pergerakan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) telah merumuskan teks persatuan pemuda yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Moment Sumpah Pemuda yang beberapa hari lalu menjadi peringatan kita tersebut telah berhasil memberikan ruh persatuan dan kebangsaan bangsa Indonesia.
Peristiwa bersejarah pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta juga melibatkan peran cerdas segelintir pemuda. Peristiwa Rengas Dengklok, berawal pada “penculikan” Ir. Soekarno yang dilakukan Soekarni, Wikana,dan Chaerul Tanjung (Komunitas Menteng 31) tersebut telah berhasil membawa Indonesia “merdeka” de jure. Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebut sontrak saja mengagetkan kolonial asing yang masih menancapkan kaki-kaki nya di republik ini.
Begitu juga yang terjadi pada masa orde baru, pemuda yang dimotori oleh gerakan mahasiswa telah mengotaki pelengseran rezim orde baru yang dikenal otoriter, tepatnya pada tanggal 21 Mei 1998 presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun lamanya berhasil diturunkan paksa oleh gerakan mahasiswa yang bergerak dilatar belakangi oleh kondisi krisis ekonomi ketika itu.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pemuda memiliki andil dalam proses perjalanan panjang bangsa kita. Semangat persatuan, semangat untuk bebas dari keterjajahan asing, serta semangat kebangsaan merupakan embrio yang dimiliki pemuda untuk membangun bangsa dari ketepurukan.
Setelah menilik latar belakang diatas, maka penulis ingi mengangkat sebuah judul yaitu: “Peranan Pemuda Muslim Dalam Mengisi Kemerdekaan”

BAB II
TOPIK PEMBAHASAN
  1. Peranan Pemuda Dalam Dunia Pendidikan
  1. Pemuda dan Identitasnya
Pemuda adalah penerus dan masa depan sebuah bangsa,bangsa yang maju akan jauh lebih maju bila mempunyai pemuda yang berkualitas,pemuda mempunyai daya sosial yang tinggi,inilah yang menjadi penentu kemana arah pola pikir pemuda tersebut karena,bila seorang pemuda bersosialisai kedalam pergaulan yang positif dan bisa membawa dia ke dalam peranan masyarakat,dia dapat memperoleh aspek positif berupa ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial yang baik,sebaliknya bila pemuda bersosialisasi kedalam pergaulan yang negatif,dia hanya akan memikirkan kebahagiaan dia dan kelompoknya tanpa memikirkan orang lain di luar kelompok,dia juga tidak dapat mengembangkan pengetahuan dan sosialisasinya dengan maksimal,itulah kenapa pergaulan dan sosialisasi sangat penting bagi identitas seorang pemuda
  1. Peranan pemuda dalam dunia pendidikan
Pendidikan adalah aspek terpenting dalam ilmu pengetahuan,seroang pemuda dapat mengembangkan pengetahuannya di dunia pendidikan,pemuda dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya dan mengasah kempuan yang dia miliki,dan dengan pendidikan pula pemuda dapat mempersiapkan dirinya untuk terjun ke masyarakat
Kasus peranan pemuda dalam pendidikan : Seorang pemuda atau dikatakan seorang mahasiswa dalam hal ini,dapat menemukan aspek yang dia kuasai dan dapat membaginya dengan orang lain,mahasiswa dituntut dapat selesai menempuh semua mata kuliah selama 4 tahun,dan setelah dia lulus,dia dapat terjun ke dunia sosial dengan menjadi tenanga pengajar untuk membagi ilmu yang telah dia kuasai di bangku kuliah.
  1. Peran Pemuda Dalam Membangun Umat
Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan betapa tidak, peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekuasaan.
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.
Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan tren.
Bung Hatta & Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan selalu mementikan diri sendiri.
Sekarang Pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini. Peranan pemuda dalam sosialisasi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu biasanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nge Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.
Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak. jadi intinya peran pemuda sekarang ini sungguh sangat memprihatinkan, banyak pemuda sekarang yang jarang bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar padahal dari pemuda lah timbul semangat-semangat yang dapat membuat sebuah bangsa menjadi besar. Berkurangnya rasa sosialisasi di masyakat juga tidak lepas dari kecanggihan teknologi sekarang yang semuanya serba instant, mudah dan cepat tanpa harus bersusah payah. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataannya masih ada pemuda-pemuda yang mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat seperti menjadi panitia-panitia dalam keagamaan, sosial, perayaan dan semacamnya.
Peran pemuda dalam masyarakat dapat ditingkatkan dengan mengadakan acara-acara atau kumpul untuk para pemudanya agar lebih bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar. Semoga cita-cita dan perjuangan para pahlawan dahulu untuk memerdekakan bangsa ini dapat terwujud dengan pemudanya yang turut berperan aktif dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sangat membutuhkan sekali peran pemuda untuk kemajuan kedepannya. Apa arti pemuda? pemuda adalah sosok individu yang masih berproduktif yang mempunyai jiwa optimis, berfikir maju, dan berintelegtual.
Dan hal yang paling menonjol dari pemuda ialah dengan cara melakukan perubahan menjadi lebih baik dan menjadi lebih maju. Dengan semangat 45 pemuda bisa merubah segalanya menjadi lebih baik. perubahan hampir selalu di majukan oleh para golongan muda. pemuda merupakan pilar bagi kebangkitan umat. banyak kewajiban pemuda yaitu tanggung jawab. kebaikan akan membuat mereka jaya diduniannya contoh dari peran pemuda dalam masyarakat ialah :
a.       pemuda dalam mencegah HIV
b.      kepemimpinan dalam negara dan lain lain
  1. Reposisi Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda sebagai gerakan civil society, akan terus menempatkan pemuda pada posisi pelatuk sekaligus pengawal perubahan. Semangat inilah semestinya terus terjaga dalam setiap gerakan kepemudaan. Indefendensi sebagai pilihan semangat gerakan pemuda dan kemandirian sebagai jiwanya, tidak boleh luntur dalam diri setiap gerakan pemuda.
Pemuda jika didefinisikan sebagai masyarakat (social human) yang memiliki kesadaran organik dan senantiasa bergerak dalam kerangka kelembagaan, pada era desentralisasi ini, semestinya pemuda dapat menginternalisasi kembali efektifitas gerakannya. Sebagai jawaban atas peran apa yang semestinya diambil oleh pemuda dalam mengisi pembangunan daerah, pemuda perlu mereposisi dan mendefinisikan ulang gerakannya.
Posisi pemuda yang sangat strategis dalam pembangunan daerah, lebih jauh harus diturunkan dalam bentuk lebih nyata. Seperti sifat, “primordialnya” (lahiriahnya) pemuda yang pada puncak mobilitas gerakan paling tinggi, sangat berpeluang mengisi peran perekat antar wilayah. Peran mengintegrasikan elemen masyarakat daerah dalam pembangunan juga menjadi pilihan yang seharusnya mampu dilakukan dengan baik. Pola gerakan yang memadukan antara mobilisasi kepentingan masyarakat kedalam kebijakan pembangunan daerah (pendampingan/pemberdayaan) politik masyarakat lokal, dan Kontrol sekaligus peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah, tidak mustahil untuk menjadi pilihan gerakan pemuda pada tingkat lokalitas.
  1. Pemuda dan pembangunan Daerah
Sejalan dengan semangat desentralisasi, dengan pelimpahan kekuasaan dan wewenang yang lebih luas kepada pemerintah daerah, membuka kesempatan bagi setiap masyarakat mengisi pembangunan daerah. Pemuda sebagai elemen penting masyarakat dalam pembangunan daerah, sudah sepatutnya memaknai dan mewarnai setiap kebijakan pembangunan daerah. Disinilah pentingnya pemuda memposisikan diri dan mengambil peran-peran strategis dalam pembangunan daerah saat ini.
Dalam jejak rekamnya, pemuda acapkali dalam posisi sebagai pelopor pembaharuan, pelatuk perubahan sekaligus pengawal perubahan. Semangat perubahan yang menjiwai semangat desentralisasi mestinya menemukan titik yang sama dengan peran yang telah melekat dalam diri pemuda. Menterjemahkan peran-peran strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan pembangunan daerah menjadi pilihan yang tidak boleh berlalu tanpa pemaknaan dari pemuda. Praktek desentralisasi yang acapkali tidak tepat diterjemahkan oleh pemerintah daerah, perlu terus mendapat kontrol dari masyarakat. Maka, Pilihan sebagai oposisi (pengontrol kebijakan)dalam setiap kebijakan pembangunan daerah juga merupakan pilihan strategis bagi pemuda.
Sepatutnya, pemuda tidak lagi hanya dalam posisi berpangku tangan atau menunggu inisiasi dari pemerintah daerah untuk bersama-sama berperan mengisi pembangunan daerah. Menginisiasi dan mendorong konsep pembangunan daerah dalam era desentralisasi ini, sangat terbuka bagi pemuda. Pemuda yang mampu membaca tanda-tanda zamannya, seyogyanya telah berada pada pilihan penguatan kelembagaan lokal, guna mendorong kesadaran semua elemen masyarakat tuk terlibat aktif mendorong percepatan pembangunan daerah.
Akhirnya, pemuda harus menyadari bahwa, harapan dan cita-cita kemerdekaan akan kedaulatan sepenuhnya untuk rakyat, dengan semangat demokrasi oleh dan untuk rakyat, di era desentralisasi ini, ada dipundak para pemuda.
  1. Peran Pemuda Islam Di Era Globalisasi
Kalau kita menilik kepada sejarah islam masa lalu, Umar Bin Khattab RA, Khalifah ke-2) pernah berkata: “Tiap kali kuhadapi masalah-masalah besar, yang kupanggil adalah anak muda”. Umurnya masih 18 tahun, ketika Rasulullah mengangkatnya secara langsung sebagai commander of war (komandan perang) pasukan Islam untuk menyerbu wilayah Syam. Padahal diantara prajuritnya terdapat orang yang lebih tua dari dirinya, seperti Abu Bakar, Umar Bin Khattab dan sahabat Rasulullah lainnya. Dia adalah Usamah Bin Zaid. 
Usamah Bin Zaid adalah tauladan pemuda muslim yang telah menorehkan tinta emas sejarah Islam. Selain Umar Bin Zaid, terdapat pemuda muslim cemerlang dan luar biasa lainnya seperti Tariq bin Ziyad yang kuat, Abdullah bin Mas’ud yang amanah, Abdullah bin Abbas yang berilmu, Zaid bin Tsabit yang cerdas, Ali bin Abi Thalib yang perkasa, Muhammad al-Fatih sang penakluk dan banyak tokoh pemuda muslim lainnya. Sejarah hidup mereka penuh dengan kegemilangan dalam kontribusi mereka bagi dunia dan Islam, sehingga Islam dengan kehendak Allah SWT pernah mencapai masa kejayaannya.
Dari masa kemasa sosok pemuda memiliki andil serta peran penting terkait dengan masalah peradaban universal, termasuk dalam membangun umat. The best agent of change merupakan frase yang paling tepat menggambarkan sepak terjang pemuda dalam perspektif sejarah Islam maupun dunia. Dalam kacamata sejarah peradaban Islam, pemuda merupakan tonggak kebangkitan umat serta sumber kekuatan pembela terhadap aqidah dan ideologi. Islam tak bisa di lepaskan dari pemuda, karena Islam itu sendiri tumbuh dan besar karena banyaknya pemuda berkualitas sebagai kader-kadernya.
Bertahun tahun Islam di buat bangga dengan kehadiran pemuda berkualitas sebagai kader-kadernya, namun dewasa ini pemuda-pemuda Islam tampak kehilangan arah, mengalami stagnasi kreatifitas, keluar dari rotasi fitrahnya, dan kehilangan figur teladan dalam kehidupan. Saat ini banyak diantara pemuda kaum muslimin terjerat virus globalisasi yang akhirnya menghilangkan sosok-sosok pemuda luar biasa sepanjang sejarah Islam. Bahkan yang disebarluaskan adalah artis-artis yang merupakan produk kefanaan dunia. Kehilangan sosok tauladan berakibat pada meniru tingkah laku barat yang tidak baik dan bertabiat buruk. Mulai dari hedonisme, hura-hura, foya-foya, pacaran, dll. Hal tersebut sangat menyedihkan mengingat cuplikan sejarah pemuda yang begitu impresif dalam bentang sejarah peradaban Islam dan dunia.
Jika dahulu Islam pernah mencapai masa kejayaannya, maka saat ini merupakan hal yang sangat wajar bagi umat Islam untuk mengupayakannya kembali. Sekali mutiara tetaplah mutiara, yang perlu kita lakukan sebagai seorang pemuda muslim adalah mengangkat mutiara yang telah lama berada dalam kubangan lumpur tersebut.
Untuk membangun umat dan mengupayakan kembali kejayaan Islam, pemuda muslim yang terlena dengan kehidupan dunia, menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, harus diberitahu bahwa sebagai seorang pemuda muslim, bahwa secara default mereka memiliki peran untuk membangun umat Islam. Banyak sekali peran pemuda dalam membangun umat, tetapi berdasarkan kondisi saat ini peran pemuda dalam membangun Islam antara lain:

  1. Pemuda Sebagai Inisiator Persatuan Umat Islam
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Perpecahan yang terjadi pada umat Islam, para ulama, dan para syaikhnya, serta para pemimpin dan pembesarnya sangat disukai oleh musuh-musuh Islam. Dan, hal itu bisa terjadi lantaran mereka meninggalkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Indonesia tidak akan pernah merdeka jika dahulu tidak ada semangat persatuan yang di inisiasi oleh pemuda. Begitu pula dengan umat Islam, tidak akan pernah mencapai kejayaan jika pemuda tidak menjadi inisiator persatuan umat. Persatuan adalah hal yang penting dan mendesak dalam kehidupan umat Islam, terlebih ketika umat dalam kondisi berjuang.
Apabila dulu dengan semangat anti kolonialisme Soekarno pernah menggabung seluruh bangsa-bangsa terjajah didunia dalam sebuah gerakan internasional, maka sekarang para pemuda muslim juga harus mewarisi semangat tersebut agar umat Islam tidak dibuat panik oleh krisis, agar umat Islam tidak dibuat bertengkar oleh masalah-masalah kecil, agar umat Islam tidak dibuat terpecah oleh perkara-perkara yang membuat umat Islam tidak akan pernah menjadi umat yang besar, agar umat Islam tidak terpisah oleh sekat-sekat kecil dan tipis diantara mereka. Kejayaan Islam dahulu adalah karya akumulatif antar generasi, kejayaan umat Islam tidak akan pernah berdiri hanya dengan darah satu pemuda, hanya dengan air mata satu pemuda, hanya dengan ide satu pemuda, oleh karena itu yang diperlukan oleh umat muslim dimasa depan bukanlah seorang pemuda, tetapi suatu persatuan pemuda yang menginiasi persatuan umat.

  1. Pemuda Sebagai Pembaharu Media
Sayyid Qutb berkata “Satu peluru hanya dapat menembus satu kepala, tetapi satu tulisan dapat menembus 1000 kepala”. Ghazwul Fikr (perang pemikiran yang bertujuan mengikis nilai-nilai ke-Islaman seseorang) dilancarkan melalui media. Pihak yang mampu menguasai media akan menang. Oleh karena itu medan perang sesungguhnya bagi para pemuda muslim bukanlah lapangan untuk bertempur, tetapi media.
Media yang cukup memberikan pengaruh besar bagi masyarakat adalah surat kabar dan Televisi. Surat kabar karena media ini merupakan media cetak periodik yang sangat terjangkau, mudah didapat, beritanya aktual, dan terbit setiap hari (jarak periode terbitnya sangat dekat). Memang semakin dekat jeda waktu terbitnya suatu media semakin besar pula efek yang dihasilkan. Sedangkan televisi, adalah media yang memiliki pengaruh tertinggi hingga saat ini karena televisi adalah media yang melibatkan indera terbanyak bagi audiensnya. Dengan menggunakan audio dan visual, televisi mampu mempengaruhi lebih kuat pada emosional seseorang.
Disinilah peran pemuda muslim sebagai pembaharu media sangat dibutuhkan, mengingat media mengarahkan umat Islam kepada isme-isme yang semakin jauh dari nilai-nilai Islam. Kreatif, pemberani, semangat yang berkobar, selalu ingin tahu, dan mendobrak batas adalah ciri khas pemuda yang dapat disalurkan melalui media.

  1. Pemuda Sebagai Pengusaha Berbasiskan Syariah
Nabi Muhammad SAW telah terlibat bisnis Internasional dengan pamannya (Abu Thalib) sejak berumur 12 tahun, kemudian memulai usahanya sendiri ketika berumur 17 tahun. Pekerjaan ini terus dilakukan hingga beliau menerima wahyu ketika berumur 37 tahun. Dengan demikian, Rasulullah telah berprofesi sebagai pedagang selama ± 25 tahun dibandingkan dengan masa kenabiannya selama ± 23 tahun.
Dalam Islam, semangat wirausaha justru begitu jelas. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk bekerja dengan tangannya sendiri. Dalam bentangan sejarah, Muhammad SAW dan para sahabatnya adalah pelaku bisnis yang sukses. Memang, salah satu aspek kehidupan Nabi Muhammad SAW yang kurang mendapat perhatian serius adalah kepemimpinan beliau di bidang bisnis dan entrepreneurship. Muhammad SAW lebih dikenal sebagai seorang rasul, pemimpin masyarakat, dan pemimpin militer. Padahal, sebagian besar kehidupannya sebelum menjadi utusan Allah SWT adalah sebagai seorang pengusaha.
Indonesia memiliki tokoh-tokoh agama sekaligus pengusaha sukses, seperti tokoh nasional K.H. Ahmad Dahlan dengan usaha batiknya. Bahkan dalam sejarah gerakan kemerdekaan Indonesia dikenal tokoh-tokoh agama yang terhimpun dalam Syarikat Dagang Indonesia. Disinilah pemuda dapat ikut andil dalam membangun umat dengan menjadi pengusaha yang berbasiskan syariah.
Jika ada warisan dari orang bijak seperti Rasulullah, kita juga mendapatkan warisan dari seorang bijak yang lain yakni Umar bin Khattab, beliau pernah mengatakan “Tiap kali kuhadapi masalah-masalah besar, yang kupanggil adalah anak muda”. Umat Islam saat ini sedang menghadapi masalah yang serius dan yang bisa menyelesaikan masalah yang serius ini adalah pemuda muslim.
Jaman yang moderen banyak tehnologi yang berkembang di jaman sekarang, mulai dari komputer sampai super komputer. anak muda sekarang mulai bersaing dengan pemudalain mengenai perkembangan tehnologi, anak” pun sekarang sudah pintar untuk bermain komputer dari game onlain sampai jejaring sosial anak” pun sudah pintar. para pemuda berperan aktif dalam dunia tehnologi dari mulai kehidupan sehari-harinya sampai dalah kehidupan kerja semua di dasari dari tehnologi semua serba tehnologi banyak yang belum bisa memanfaatkan tehnologi dengan baik karna mereka tak tau bagaimana pentingnya mengunakan tehnologi dengan baik.banyak anak” yang hanya memanfaatkan tehnologi dengan hanya sedikit pengetahuan cma mengunakan tehnologi sebagai hiburan bukan sebagai pengembangan diri atau sebagai lahan bisnis..
Pemuda sekarang mulai befikir dan tertarik dengan hekr jaringan untuk melindungi data pribadinya atau hanya untuk tes kemampuan untuk menjebol pertahanan dari pertahanan orang lain tentang data”nya baru” ini banyak heker ynag masuk dalam jaringan grup” heking terkenal untuk menambah wawasanya mengenai tehnologi jaringan


DAFTAR PUSTAKA
- Azwar Karim, Adiwarman, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010
Syah, Darwian, dkk, Pengembangan Evaluasi Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Diadit Media, 2009 
-          (Sumber: Buletin Rohis SMK Islam Yapim Manado)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 As_Suja' - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -