- Back to Home »
- PERANAN PEMUDA MUSLIM DALAM MENGISI KEMERDEKAAN
Posted by : Unknown
Minggu, 15 Juni 2014
PERANAN PEMUDA MUSLIM DALAM
MENGISI KEMERDEKAAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas UAS Semester II pada mata
kuliah: “Kontek Sosial Budaya Dalam Pembelajaran”
Dosen Pengampu : PROF. Dr. H. M. Abdul Somad, M. Pd
Disusun oleh :
NAMA : Ajat Sudrajat
PRODI/SMTR : TPM MP-B/II
PASCA SARJANA (S2)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA(UNTIRTA)
TAHUN
AKADEMIK 2013/2014 M
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang
Maha Kuasa atas Hidayah, taufik dan inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menyelamatkan umatnya dari alam jahiliyah hingga zaman ilmiah
seperti sekarang ini.
Terima kasih kepada bapak Prof.
Dr. H. M. Abdul Somad, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Kontek Sosial Budaya dan Inovasi Pembelajaran, Atas segala
bantuan dan bimbingannya tersebut sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
ini, dan berharap semoga Allah berkenan membalas dengan pahala yang berlimpah.
Semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi civitas akademika sekalian, serta semoga makalah ini dapat
melengkapi khasanah ilmu Allah yang tiada terukur luasnya.
Serang, 03 januari 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Perumusan
C.
Tujuan Makalah
BAB II : PEMBAHASAN PERANAN PEMUDA MUSLIM DALAM MENGISI
KEMERDEKAAN
A. PERANAN PEMUDA DALAM
DUNIA PENDIDIKAN
1.
Pemuda dan Identitasnya
2.
Peranan pemuda dalam dunia pendidikan
B. PERAN PEMUDA DALAM MEMBANGUN
UMAT
1.
Reposisi Gerakan
Pemuda
2.
Pemuda dan pembangunan Daerah
C.
PERAN
PEMUDA ISLAM DI ERA GLOBALISASI
1.
Pemuda
Sebagai Inisiator Persatuan Umat Islam
2.
Pemuda
Sebagai Pembaharu Media
3.
Pemuda
Sebagai Pengusaha Berbasiskan Syariah
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
literatur sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia kaum pemuda
memiliki peranan penting dalam membangun bangsa (nation). Spirit
pentingnya nilai-nilai persatuan dan kesatuan untuk menjadikan nusantara
sebuah negara kesatuan yang merdeka telah muncul di jiwa pemuda jauh sebelum
pembacaan teks proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 yang dilakukan Ir. Soekarno
dan Moh. Hatta.
Penjajahan
panjang yang telah dilakukan oleh kolonial asing telah menjadi latar belakang
bagi pemuda bangsa kita harus berdiri sendiri “merdeka”. 20 Mei 1908 berdirinya
organisasi Budi Utomo diyakini sebagai cikal-bakal organisasi pergerakan
nasional pemuda yang cukup berpengaruh di mata Pemerintahan Hindia-Belanda
ketika itu, organisasi yang dimotori oleh sejumlah mahasiswa STOVIA (School
tot Opleiding van Indische Artsen) seperti Dr.Soetomo, Cipto Mangunkusumo,
dan R.T. Ario Tirtokusumo tersebut didirikan bertujuan untuk membangun
kesadaran serta pengetahuan masyarakat pribumi tentang pentingnya memajukan
pendidikan, sosial, ekonomi dan politik untuk kemajuan bangsa. Sehingga momen
berdirinya organisasi Budi Utomo tersebut diperingati setiap tahun sebagai Hari
Kebangkitan Nasional (HARKITNAS).
Peranan
pemuda dalam upaya membangun bangsa masih berlanjut pada tanggal 28 Oktober
1928, upaya pemuda kali ini bertujuan untuk persatuan masyarakat Indonesia yang
terdiri dari beragam suku bangsa, M. Yamin melalui organisasi Pergerakan
Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) telah merumuskan teks persatuan pemuda yang
dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Moment Sumpah Pemuda yang beberapa hari lalu
menjadi peringatan kita tersebut telah berhasil memberikan ruh persatuan dan
kebangsaan bangsa Indonesia.
Peristiwa
bersejarah pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta juga melibatkan peran cerdas
segelintir pemuda. Peristiwa Rengas Dengklok, berawal pada “penculikan” Ir.
Soekarno yang dilakukan Soekarni, Wikana,dan Chaerul Tanjung (Komunitas Menteng
31) tersebut telah berhasil membawa Indonesia “merdeka” de jure. Pembacaan teks
proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebut sontrak saja mengagetkan kolonial
asing yang masih menancapkan kaki-kaki nya di republik ini.
Begitu
juga yang terjadi pada masa orde baru, pemuda yang dimotori oleh gerakan
mahasiswa telah mengotaki pelengseran rezim orde baru yang dikenal otoriter,
tepatnya pada tanggal 21 Mei 1998 presiden Soeharto yang telah berkuasa selama
32 tahun lamanya berhasil diturunkan paksa oleh gerakan mahasiswa yang bergerak
dilatar belakangi oleh kondisi krisis ekonomi ketika itu.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa pemuda memiliki andil dalam proses perjalanan panjang
bangsa kita. Semangat persatuan, semangat untuk bebas dari keterjajahan asing,
serta semangat kebangsaan merupakan embrio yang dimiliki pemuda untuk membangun
bangsa dari ketepurukan.
Setelah
menilik latar belakang diatas, maka penulis ingi mengangkat sebuah judul yaitu:
“Peranan Pemuda Muslim Dalam Mengisi Kemerdekaan”
BAB II
TOPIK
PEMBAHASAN
- Peranan Pemuda Dalam Dunia Pendidikan
- Pemuda dan Identitasnya
Pemuda
adalah penerus dan masa depan sebuah bangsa,bangsa yang maju akan jauh lebih
maju bila mempunyai pemuda yang berkualitas,pemuda mempunyai daya sosial yang
tinggi,inilah yang menjadi penentu kemana arah pola pikir pemuda tersebut
karena,bila seorang pemuda bersosialisai kedalam pergaulan yang positif dan
bisa membawa dia ke dalam peranan masyarakat,dia dapat memperoleh aspek positif
berupa ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial yang baik,sebaliknya bila pemuda
bersosialisasi kedalam pergaulan yang negatif,dia hanya akan memikirkan
kebahagiaan dia dan kelompoknya tanpa memikirkan orang lain di luar
kelompok,dia juga tidak dapat mengembangkan pengetahuan dan sosialisasinya
dengan maksimal,itulah kenapa pergaulan dan sosialisasi sangat penting bagi
identitas seorang pemuda
- Peranan pemuda dalam dunia pendidikan
Pendidikan
adalah aspek terpenting dalam ilmu pengetahuan,seroang pemuda dapat
mengembangkan pengetahuannya di dunia pendidikan,pemuda dapat mengembangkan
potensi yang ada di dalam dirinya dan mengasah kempuan yang dia miliki,dan
dengan pendidikan pula pemuda dapat mempersiapkan dirinya untuk terjun ke
masyarakat
Kasus
peranan pemuda dalam pendidikan : Seorang pemuda atau dikatakan seorang mahasiswa
dalam hal ini,dapat menemukan aspek yang dia kuasai dan dapat membaginya dengan
orang lain,mahasiswa dituntut dapat selesai menempuh semua mata kuliah selama 4
tahun,dan setelah dia lulus,dia dapat terjun ke dunia sosial dengan menjadi
tenanga pengajar untuk membagi ilmu yang telah dia kuasai di bangku kuliah.
- Peran Pemuda Dalam Membangun
Umat
Pemuda
merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan
kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan betapa tidak, peran
pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan,
peran pemuda yang menolak kekuasaan.
Sejarah
telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang
dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka
berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta,
Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.
Satu
tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di
ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada
waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam
kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu
untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh
Globalisasi yang penuh dengan tren.
Bung
Hatta & Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat
semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan
kesenangan dan selalu mementikan diri sendiri.
Sekarang
Pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit
sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian
pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini. Peranan pemuda
dalam sosialisasi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu biasanya setiap ada
kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat
biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda
sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan
bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini
pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata.
Lebih suka nge Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum
ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di
tingkat lebih tinggi adalah Negara.
Selaku
Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi
dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong
perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua
bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin
dilakukan oleh orang tua dan anak-anak. jadi intinya peran pemuda sekarang ini
sungguh sangat memprihatinkan, banyak pemuda sekarang yang jarang
bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar padahal dari pemuda lah
timbul semangat-semangat yang dapat membuat sebuah bangsa menjadi besar.
Berkurangnya rasa sosialisasi di masyakat juga tidak lepas dari kecanggihan
teknologi sekarang yang semuanya serba instant, mudah dan cepat tanpa harus
bersusah payah. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataannya masih ada
pemuda-pemuda yang mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat seperti menjadi
panitia-panitia dalam keagamaan, sosial, perayaan dan semacamnya.
Peran
pemuda dalam masyarakat dapat ditingkatkan dengan mengadakan acara-acara atau
kumpul untuk para pemudanya agar lebih bersosialisasi dengan lingkungan
masyarakat sekitar. Semoga cita-cita dan perjuangan para pahlawan dahulu untuk
memerdekakan bangsa ini dapat terwujud dengan pemudanya yang turut berperan
aktif dalam masyarakat.
Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat sangat membutuhkan sekali peran pemuda untuk
kemajuan kedepannya. Apa arti pemuda? pemuda adalah sosok individu yang masih
berproduktif yang mempunyai jiwa optimis, berfikir maju, dan berintelegtual.
Dan hal
yang paling menonjol dari pemuda ialah dengan cara melakukan perubahan menjadi
lebih baik dan menjadi lebih maju. Dengan semangat 45 pemuda bisa merubah
segalanya menjadi lebih baik. perubahan hampir selalu di majukan oleh para
golongan muda. pemuda merupakan pilar bagi kebangkitan umat. banyak kewajiban
pemuda yaitu tanggung jawab. kebaikan akan membuat mereka jaya diduniannya
contoh dari peran pemuda dalam masyarakat ialah :
a. pemuda dalam mencegah HIV
b. kepemimpinan dalam negara dan lain lain
- Reposisi Gerakan Pemuda
Gerakan
pemuda sebagai gerakan civil society, akan terus menempatkan pemuda pada posisi
pelatuk sekaligus pengawal perubahan. Semangat inilah semestinya terus terjaga
dalam setiap gerakan kepemudaan. Indefendensi sebagai pilihan semangat gerakan
pemuda dan kemandirian sebagai jiwanya, tidak boleh luntur dalam diri setiap
gerakan pemuda.
Pemuda
jika didefinisikan sebagai masyarakat (social human) yang memiliki kesadaran
organik dan senantiasa bergerak dalam kerangka kelembagaan, pada era
desentralisasi ini, semestinya pemuda dapat menginternalisasi kembali
efektifitas gerakannya. Sebagai jawaban atas peran apa yang semestinya diambil
oleh pemuda dalam mengisi pembangunan daerah, pemuda perlu mereposisi dan
mendefinisikan ulang gerakannya.
Posisi
pemuda yang sangat strategis dalam pembangunan daerah, lebih jauh harus
diturunkan dalam bentuk lebih nyata. Seperti sifat, “primordialnya”
(lahiriahnya) pemuda yang pada puncak mobilitas gerakan paling tinggi, sangat
berpeluang mengisi peran perekat antar wilayah. Peran mengintegrasikan elemen
masyarakat daerah dalam pembangunan juga menjadi pilihan yang seharusnya mampu
dilakukan dengan baik. Pola gerakan yang memadukan antara mobilisasi
kepentingan masyarakat kedalam kebijakan pembangunan daerah
(pendampingan/pemberdayaan) politik masyarakat lokal, dan Kontrol sekaligus
peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah, tidak mustahil untuk menjadi
pilihan gerakan pemuda pada tingkat lokalitas.
- Pemuda dan pembangunan Daerah
Sejalan
dengan semangat desentralisasi, dengan pelimpahan kekuasaan dan wewenang yang
lebih luas kepada pemerintah daerah, membuka kesempatan bagi setiap masyarakat
mengisi pembangunan daerah. Pemuda sebagai elemen penting masyarakat dalam
pembangunan daerah, sudah sepatutnya memaknai dan mewarnai setiap kebijakan
pembangunan daerah. Disinilah pentingnya pemuda memposisikan diri dan mengambil
peran-peran strategis dalam pembangunan daerah saat ini.
Dalam jejak rekamnya, pemuda acapkali dalam posisi sebagai pelopor pembaharuan, pelatuk perubahan sekaligus pengawal perubahan. Semangat perubahan yang menjiwai semangat desentralisasi mestinya menemukan titik yang sama dengan peran yang telah melekat dalam diri pemuda. Menterjemahkan peran-peran strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan pembangunan daerah menjadi pilihan yang tidak boleh berlalu tanpa pemaknaan dari pemuda. Praktek desentralisasi yang acapkali tidak tepat diterjemahkan oleh pemerintah daerah, perlu terus mendapat kontrol dari masyarakat. Maka, Pilihan sebagai oposisi (pengontrol kebijakan)dalam setiap kebijakan pembangunan daerah juga merupakan pilihan strategis bagi pemuda.
Dalam jejak rekamnya, pemuda acapkali dalam posisi sebagai pelopor pembaharuan, pelatuk perubahan sekaligus pengawal perubahan. Semangat perubahan yang menjiwai semangat desentralisasi mestinya menemukan titik yang sama dengan peran yang telah melekat dalam diri pemuda. Menterjemahkan peran-peran strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan pembangunan daerah menjadi pilihan yang tidak boleh berlalu tanpa pemaknaan dari pemuda. Praktek desentralisasi yang acapkali tidak tepat diterjemahkan oleh pemerintah daerah, perlu terus mendapat kontrol dari masyarakat. Maka, Pilihan sebagai oposisi (pengontrol kebijakan)dalam setiap kebijakan pembangunan daerah juga merupakan pilihan strategis bagi pemuda.
Sepatutnya,
pemuda tidak lagi hanya dalam posisi berpangku tangan atau menunggu inisiasi
dari pemerintah daerah untuk bersama-sama berperan mengisi pembangunan daerah.
Menginisiasi dan mendorong konsep pembangunan daerah dalam era desentralisasi
ini, sangat terbuka bagi pemuda. Pemuda yang mampu membaca tanda-tanda
zamannya, seyogyanya telah berada pada pilihan penguatan kelembagaan lokal,
guna mendorong kesadaran semua elemen masyarakat tuk terlibat aktif mendorong
percepatan pembangunan daerah.
Akhirnya,
pemuda harus menyadari bahwa, harapan dan cita-cita kemerdekaan akan kedaulatan
sepenuhnya untuk rakyat, dengan semangat demokrasi oleh dan untuk rakyat, di
era desentralisasi ini, ada dipundak para pemuda.
- Peran Pemuda Islam Di Era Globalisasi
Kalau kita menilik kepada
sejarah islam masa lalu, Umar
Bin Khattab RA, Khalifah ke-2) pernah berkata: “Tiap kali kuhadapi
masalah-masalah besar, yang kupanggil adalah anak muda”. Umurnya masih 18
tahun, ketika Rasulullah mengangkatnya secara langsung sebagai commander of war
(komandan perang) pasukan Islam untuk menyerbu wilayah Syam. Padahal diantara
prajuritnya terdapat orang yang lebih tua dari dirinya, seperti Abu Bakar, Umar
Bin Khattab dan sahabat Rasulullah lainnya. Dia adalah Usamah Bin Zaid.
Usamah
Bin Zaid adalah tauladan pemuda muslim yang telah menorehkan tinta emas sejarah
Islam. Selain Umar Bin Zaid, terdapat pemuda muslim cemerlang dan luar biasa
lainnya seperti Tariq bin Ziyad yang kuat, Abdullah bin Mas’ud yang amanah,
Abdullah bin Abbas yang berilmu, Zaid bin Tsabit yang cerdas, Ali bin Abi
Thalib yang perkasa, Muhammad al-Fatih sang penakluk dan banyak tokoh pemuda
muslim lainnya. Sejarah hidup mereka penuh dengan kegemilangan dalam kontribusi
mereka bagi dunia dan Islam, sehingga Islam dengan kehendak Allah SWT pernah
mencapai masa kejayaannya.
Dari
masa kemasa sosok pemuda memiliki andil serta peran penting terkait dengan
masalah peradaban universal, termasuk dalam membangun umat. The best agent of
change merupakan frase yang paling tepat menggambarkan sepak terjang pemuda
dalam perspektif sejarah Islam maupun dunia. Dalam kacamata sejarah peradaban
Islam, pemuda merupakan tonggak kebangkitan umat serta sumber kekuatan pembela
terhadap aqidah dan ideologi. Islam tak bisa di lepaskan dari pemuda, karena
Islam itu sendiri tumbuh dan besar karena banyaknya pemuda berkualitas sebagai
kader-kadernya.
Bertahun
tahun Islam di buat bangga dengan kehadiran pemuda berkualitas sebagai
kader-kadernya, namun dewasa ini pemuda-pemuda Islam tampak kehilangan arah,
mengalami stagnasi kreatifitas, keluar dari rotasi fitrahnya, dan kehilangan
figur teladan dalam kehidupan. Saat ini banyak diantara pemuda kaum muslimin
terjerat virus globalisasi yang akhirnya menghilangkan sosok-sosok pemuda luar
biasa sepanjang sejarah Islam. Bahkan yang disebarluaskan adalah artis-artis
yang merupakan produk kefanaan dunia. Kehilangan sosok tauladan berakibat pada
meniru tingkah laku barat yang tidak baik dan bertabiat buruk. Mulai dari
hedonisme, hura-hura, foya-foya, pacaran, dll. Hal tersebut sangat menyedihkan
mengingat cuplikan sejarah pemuda yang begitu impresif dalam bentang sejarah
peradaban Islam dan dunia.
Jika
dahulu Islam pernah mencapai masa kejayaannya, maka saat ini merupakan hal yang
sangat wajar bagi umat Islam untuk mengupayakannya kembali. Sekali mutiara
tetaplah mutiara, yang perlu kita lakukan sebagai seorang pemuda muslim adalah
mengangkat mutiara yang telah lama berada dalam kubangan lumpur tersebut.
Untuk
membangun umat dan mengupayakan kembali kejayaan Islam, pemuda muslim yang
terlena dengan kehidupan dunia, menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, harus
diberitahu bahwa sebagai seorang pemuda muslim, bahwa secara default mereka
memiliki peran untuk membangun umat Islam. Banyak sekali peran pemuda dalam
membangun umat, tetapi berdasarkan kondisi saat ini peran pemuda dalam
membangun Islam antara lain:
- Pemuda Sebagai Inisiator Persatuan Umat Islam
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Perpecahan yang terjadi pada umat Islam, para
ulama, dan para syaikhnya, serta para pemimpin dan pembesarnya sangat disukai
oleh musuh-musuh Islam. Dan, hal itu bisa terjadi lantaran mereka meninggalkan
ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Indonesia
tidak akan pernah merdeka jika dahulu tidak ada semangat persatuan yang di
inisiasi oleh pemuda. Begitu pula dengan umat Islam, tidak akan pernah mencapai
kejayaan jika pemuda tidak menjadi inisiator persatuan umat. Persatuan adalah
hal yang penting dan mendesak dalam kehidupan umat Islam, terlebih ketika umat
dalam kondisi berjuang.
Apabila
dulu dengan semangat anti kolonialisme Soekarno pernah menggabung seluruh
bangsa-bangsa terjajah didunia dalam sebuah gerakan internasional, maka
sekarang para pemuda muslim juga harus mewarisi semangat tersebut agar umat
Islam tidak dibuat panik oleh krisis, agar umat Islam tidak dibuat bertengkar
oleh masalah-masalah kecil, agar umat Islam tidak dibuat terpecah oleh
perkara-perkara yang membuat umat Islam tidak akan pernah menjadi umat yang
besar, agar umat Islam tidak terpisah oleh sekat-sekat kecil dan tipis diantara
mereka. Kejayaan Islam dahulu adalah karya akumulatif antar generasi, kejayaan
umat Islam tidak akan pernah berdiri hanya dengan darah satu pemuda, hanya
dengan air mata satu pemuda, hanya dengan ide satu pemuda, oleh karena itu yang
diperlukan oleh umat muslim dimasa depan bukanlah seorang pemuda, tetapi suatu
persatuan pemuda yang menginiasi persatuan umat.
- Pemuda Sebagai Pembaharu Media
Sayyid
Qutb berkata “Satu peluru hanya dapat menembus satu kepala, tetapi satu tulisan
dapat menembus 1000 kepala”. Ghazwul Fikr (perang pemikiran yang bertujuan
mengikis nilai-nilai ke-Islaman seseorang) dilancarkan melalui media. Pihak
yang mampu menguasai media akan menang. Oleh karena itu medan perang
sesungguhnya bagi para pemuda muslim bukanlah lapangan untuk bertempur, tetapi
media.
Media
yang cukup memberikan pengaruh besar bagi masyarakat adalah surat kabar dan
Televisi. Surat kabar karena media ini merupakan media cetak periodik yang
sangat terjangkau, mudah didapat, beritanya aktual, dan terbit setiap hari
(jarak periode terbitnya sangat dekat). Memang semakin dekat jeda waktu
terbitnya suatu media semakin besar pula efek yang dihasilkan. Sedangkan
televisi, adalah media yang memiliki pengaruh tertinggi hingga saat ini karena
televisi adalah media yang melibatkan indera terbanyak bagi audiensnya. Dengan
menggunakan audio dan visual, televisi mampu mempengaruhi lebih kuat pada emosional
seseorang.
Disinilah
peran pemuda muslim sebagai pembaharu media sangat dibutuhkan, mengingat media
mengarahkan umat Islam kepada isme-isme yang semakin jauh dari nilai-nilai
Islam. Kreatif, pemberani, semangat yang berkobar, selalu ingin tahu, dan
mendobrak batas adalah ciri khas pemuda yang dapat disalurkan melalui media.
- Pemuda Sebagai Pengusaha Berbasiskan Syariah
Nabi
Muhammad SAW telah terlibat bisnis Internasional dengan pamannya (Abu Thalib)
sejak berumur 12 tahun, kemudian memulai usahanya sendiri ketika berumur 17
tahun. Pekerjaan ini terus dilakukan hingga beliau menerima wahyu ketika
berumur 37 tahun. Dengan demikian, Rasulullah telah berprofesi sebagai pedagang
selama ± 25 tahun dibandingkan dengan masa kenabiannya selama ± 23 tahun.
Dalam
Islam, semangat wirausaha justru begitu jelas. Islam mengajarkan kepada umatnya
untuk bekerja dengan tangannya sendiri. Dalam bentangan sejarah, Muhammad SAW
dan para sahabatnya adalah pelaku bisnis yang sukses. Memang, salah satu aspek
kehidupan Nabi Muhammad SAW yang kurang mendapat perhatian serius adalah
kepemimpinan beliau di bidang bisnis dan entrepreneurship. Muhammad SAW lebih
dikenal sebagai seorang rasul, pemimpin masyarakat, dan pemimpin militer.
Padahal, sebagian besar kehidupannya sebelum menjadi utusan Allah SWT adalah
sebagai seorang pengusaha.
Indonesia
memiliki tokoh-tokoh agama sekaligus pengusaha sukses, seperti tokoh nasional
K.H. Ahmad Dahlan dengan usaha batiknya. Bahkan dalam sejarah gerakan
kemerdekaan Indonesia dikenal tokoh-tokoh agama yang terhimpun dalam Syarikat
Dagang Indonesia. Disinilah pemuda dapat ikut andil dalam membangun umat dengan
menjadi pengusaha yang berbasiskan syariah.
Jika
ada warisan dari orang bijak seperti Rasulullah, kita juga mendapatkan warisan dari
seorang bijak yang lain yakni Umar bin Khattab, beliau pernah mengatakan “Tiap
kali kuhadapi masalah-masalah besar, yang kupanggil adalah anak muda”. Umat
Islam saat ini sedang menghadapi masalah yang serius dan yang bisa
menyelesaikan masalah yang serius ini adalah pemuda muslim.
Jaman yang moderen banyak tehnologi yang berkembang di
jaman sekarang, mulai dari komputer sampai super komputer. anak muda sekarang
mulai bersaing dengan pemudalain mengenai perkembangan tehnologi, anak” pun
sekarang sudah pintar untuk bermain komputer dari game onlain sampai jejaring
sosial anak” pun sudah pintar. para pemuda berperan aktif dalam dunia tehnologi
dari mulai kehidupan sehari-harinya sampai dalah kehidupan kerja semua di
dasari dari tehnologi semua serba tehnologi banyak yang belum bisa memanfaatkan
tehnologi dengan baik karna mereka tak tau bagaimana pentingnya mengunakan
tehnologi dengan baik.banyak anak” yang hanya memanfaatkan tehnologi dengan
hanya sedikit pengetahuan cma mengunakan tehnologi sebagai hiburan bukan
sebagai pengembangan diri atau sebagai lahan bisnis..
Pemuda sekarang mulai befikir dan tertarik dengan hekr
jaringan untuk melindungi data pribadinya atau hanya untuk tes kemampuan untuk
menjebol pertahanan dari pertahanan orang lain tentang data”nya baru” ini
banyak heker ynag masuk dalam jaringan grup” heking terkenal untuk menambah
wawasanya mengenai tehnologi jaringan
DAFTAR
PUSTAKA
- Azwar
Karim, Adiwarman, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2010
- Syah,
Darwian, dkk, Pengembangan Evaluasi Sistem Pendidikan Islam, Jakarta:
Diadit Media, 2009
-
(Sumber:
Buletin Rohis SMK Islam Yapim Manado)